TIM YANG CERDAS LEBIH
PENTING DARI PADA INDIVIDU YANG PINTAR
Oleh : Wahyu Eko
Handayani, S.Pd.,M.Pd
“Dalam
sebuah kelompok kerja, kehadiran individu yang cerdas, pintar, dan top bukan
jaminan sukses kerja kelompok. Akan tetapi pimpinan atau individu yang cerdas
yang mampu membangum tim yang cerdas itulah garansi suksesnya kerja kelompok
dalam sebuah organisasi”
Apakah tim itu? Tim dapat dimaknai sebagai suatu unit
yang merupakan sekelompok 2 orang atau lebih yang satu sama lain berinteraksi
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama dalam suatu
wadah tertentu. Untuk apa tim dalam sebuah kelompok organisasi? Antara lain
adalah untuk; Menghasilkan sinergi positif, meningkatkan produktivitas kerja,
Kelemahan individu teratasi kelompok, Menunjang keberhasilan organisasi.
Karakteristik tim yang efektif antara lain; Ukuran
kelompok tidak terlalu besar, Karakteristik anggota heterogen (keahlian yg
berbeda-beda), Keterampilan penunjang (teknis, problem solving, interpersonal),
Ada tujuan umum (visi) yg jelas, Ada tujuan-tujuan khusus, Ada pendekatan umum,
Ada saling bertangung jawab (tiap anngota jelas perannya, tim bersedia secara
periodik melakukan self asessment).
Gejala tim yang tidak normal atau tidak efektif antara
lain; Bersifat formal dan kaku, Ketidaksesuaian pendapat berlanjut secara
pribadi di luar forum, Keputusan didominasi pimpinan formal, keterlibatan
bawahan minimal, Kurang kepercayaan antar anggota, Homogentitas karkteristik
anggota tim, Tidak ada kejelasan peran dan tugas tiap anggota,
Tidak
pernah melakukan self asessment.
Sedangkan rintangan/hambatan membangun tim yang efektif
adalah: Lemahnya rasa pengarahan, Perseteruan, Lalai tanggung jawab, Kurang
kepercayaan, Kesenjangan keterampilan, Kurang dukungan eksternal. Tips bagi
para pemimpin untuk membangun tim yang cerdas dan fenomenal. Salah satu
tantangan utama menjadi seorang pemimpin adalah membangun sebuah tim yang solid
dan fenomenal. Seperti halnya manajer yang memimpin banyak karyawan juga harus
mampu mendorong top talent untuk bekerja secara optimal demi kebaikan tim. Dalam
membangun tim yang fenomenal, forbes.com memaparkan beberapa strategi
jitu, yaitu sebagai berikut:
1. Jangan
mempertahankan medioker
Memecat
orang yang sudah kita rekrut memang bukan hal yang menyenangkan. Namun bukan
berarti kita tetap mempertahankannya di antara anggota tim yang berkualitas.
Hal terbaik yang bisa dilakukan oleh seorang pemimpin adalah mendekatinya
secara personal dan meningkatkan kompetensinya. Jika hal itu tidak mengubah
apapun, mungkin itulah saat yang tepat untuk mencari talent yang lebih
berkualitas.
2. Jadilah
Seorang Thought Leader
Top
talent cenderung memilih organisasi dengan brand yang kuat dan prestisius. Jika
kita adalah organisasi baru yang belum memiliki “nama” , seorang pemimpin bisa
meningkatkan kredibilitas dan kemampuan berpikirnya dengan rajin menulis
sebagai kontributor di media atau mengisi acara tertentu. Dengan begitu, orang
akan beranggapan bahwa organisasi kita adalah pemain penting dalam industri.
3. Kepercayaan
adalah hal yang krusial
Adakalanya
kita memiliki anggota tim yang meskipun sangat pintar dan berkompetensi, ia
tidak dapat dipercaya. Untuk membangun tim yang solid, anggota tim semacam itu
tidak layak dipertahankan. Jika dalam suatu tim terdapat seorang anggota yang
tidak dapat dipercaya, artinya organisasi dalam kondisi berbahaya, akan lebih
buruh ketika masalah datang.
4. Lupakan
uang terlebih dahulu
Jika
kita merekrut pegawai dan motivasi utama pegawai tersebut untuk bekerja adalah
uang, maka pertimbangkanlah untuk mencari kandidat lain. Ketika seseorang
bekerja semata-mata karena uang, ia tidak akan loyal karena bekerja tidak dari
hati. Kita harus mencari kandidat yang benar-benar berdedikasi untuk kesuksesan
bisnis.
5. Keberagaman
membawa Inovasi
Keberagaman
kadang kala dipandang sebagai hambatan dalam membangun sebuah tim. Padahal,
dengan adanya berbagai perbedaan, misalnya ras, usia atau jenis kelamin,
perusahaan akan memiliki lebih banyak pandangan untuk penyelesaian masalah.
Akan banyak alternatif solusi dari berbagai angle dan ide-ide yang out of the
box.
6. Kehidupan
pribadi itu penting
Sebagai
seorang pemimpin, kita harus memahami bahwa anggota tim kita juga memiliki
kehidupan personal yang penting. Oleh karena itu, jika kita memiliki kesempatan
untuk membantu mereka dalam hal urusan personal, alangkah baiknya kita
meluangkan waktu. Misalnya menghadiri pernikahannya, ulang tahun atau
momen-momen signifikan lain bagi anggota tim kita.
7. Buatlah
Proses yang sistematis
Ketika
menuai kesuksesan dalam menjalankan program kerja, ada baiknya jika kita
mencatat dan membuat blueprint secara sistematis agar dapat dijadikan benchmark
untuk program-program berikutnya. Seiring dengan perkembangan organisasi,
blueprint tersebut diperbaiki secara berkesinambungan demi improvement
organisasi.
8. It’s
Okay to Be Friends
Para
karyawan biasanya lebih banyak menghabiskan waktunya dengan rekan kerja
daripada keluarga atau teman-temannya. Nah, untuk itulah, tidak masalah jika
seorang pemimpin berteman dengan anak buahnya. Justru pertemanan tersebut akan
menciptakan iklim kerja yang menyenangkan sehingga kinerja organisasi juga akan
meningkat. Berteman boleh, asalkan masing-masing anggota tim tetap bertanggung
jawab terhadap kinerja organisasi.
9. Kenali
Keunggulan Anggota Tim
Mengenali
keunggulan karyawan sangat penting untuk dapat mengoptimalkan kinerja mereka.
Kita perlu memberi kesempatan bagi tim member untuk melakukan hal-hal yang
menjadi keahliannya. Selain keunggulan, kelemahan juga wajib kita perhatikan
untuk meningkatkan kapabilitas mereka.
10. Membaca
Bersama dalam Tim
Leaders
are readers. Jadi, ketika kita ingin mendapatkan sosok leader di antara anggota
tim, motivasilah mereka untuk membaca. Bisa dengan sharing buku atau artikel.
Dengan demikian, anggota tim akan tetap update dengan tren-tren yang sedang
terjadi.
11. Berinvestasi
pada lima anggota pertama yang direkrut
Meluangkan
waktu untuk lebih intensif melakukan training kepada lima anggota pertama akan
berdampak pada penghematan waktu dan energi ketika kita merekrut anggota baru.
Lima orang yang sudah well-trained tersebut akan membantu kita mengarahkan
anggota baru untuk meraih goal organisasi.
12. Memberikan
Penghargaan
Ketika
anggota tim melakukan kinerja luar biasa, sebagai seorang pemimpin kita perlu
memberikan recognition. Memberikan reward atau award maupun bentuk-bentuk
penghargaan lain. Bukan saja memberikan perasaan dihargai, tetapi juga dapat
menginspirasi anggota tim yang lain.
Membuat sebuah “dream team” memang tidak mudah dan
membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dua belas tips tersebut di atas telah
diterapkan oleh John Hall CEO dari Digital Talent Agents dan cukup berhasil.
Jadi, tidak ada salahnya mencoba dan melihat apakah tim kita bisa menjadi tim
impian. Dengan demikian ketika seorang pemimpin
memasuki organisasi/kelompok baru manakah yang akan anda prioritaskan, apakah
membangun tim terlebih dahulu atau prestasi organisasi terlebih dahulu?
Semoga
tulisan ini bermanfaat!
Komentar
Posting Komentar