CERDAS
MENGELOLA EMOSI DI TENGAH PENDEMI DAN
STRATEGI MENJALANI NEW NORMAL
Wahyu Eko
Handayani,S.Pd., M.Pd
Widyaiswara
Ahli Madya BPSDM Kalimantan Utara
Siapapun bisa marah, marah itu mudah
tetapi marah pada orang yang tepat dengan kadar yang sesuai pada waktu yang
tepat demi tujuan yang benar dan dengan cara yang baik bukanlah hal mudah – Aristoteles
Derasnya
informasi secara terus menerus tentang Pandemi Covid-19 yang terjadi di hampir
seluruh belahan dunia, dapat mengganggu emosional dan menyebabkan kelelahan
fisik dan mental. Selain, masyarakat diminta untuk melakukan physical
distancing atau menjaga jarak fisik demi memutus mata rantai penyebaran virus
tersebut seperti ibadah di rumah, belajar di rumah, hingga bekerja dari rumah,
juga dapat memicu datangnya stres.
Chief Health and Nutrition
Officer, Herbalife Nutrition, Gary Small mengatakan kesehatan mental harus
menjadi prioritas utama di saat-saat seperti saat ini. Mengelola stres dan
mengetahui bagaimana untuk melakukan hal yang penting, karena pada saat
ini stres kronis dapat mengancam dan melemahkan sistem kekebalan tubuh dan
mempengaruhi kemampuan untuk melawan infeksi. Stres juga dapat berdampak
negatif terhadap kesehatan fisik dan mental.
Seiring waktu, manusia telah
berevolusi menjadi makhluk sosial. Keberadaan keluarga, teman, atau komunitas
yang dapat membantu mengatasi stres dan mengelola kesehatan mental. Meskipun
kita sekarang berada di era digital di mana teknologi memungkinkan kita untuk
tetap menjalin hubungan, kita masih menginginkan interaksi antar manusia, yang
melibatkan sentuhan secara fisik dan pertemuan lain untuk menjaga kesehatan
mental kita.
Selama situasi pandemi karena
virus Covid-19, banyak orang merasa lebih stres dan khawatir karena masalah
kesehatan. Di mana kita terisolasi di rumah mencoba memahami dan menanggapi
berbagai informasi yang datang. Meskipun penting untuk tetap mengetahui berita
terkini, tetap mengikuti laporan baru sepanjang hari. Namun, banyak dari kita
yang mengalami kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan pikiran
lainnya.Sehingga diperlukan kecerdasan dalam mengelola emosi di tengah pandemic
yang tidak pasti.
Kecerdasan
emosi merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan
emosi diri, orang lain, dan dalam kelompok. Terdapat dua macam emosi, yaitu
emosi positif (gembira, optimis, bersemangat, puas, bersyukur) dan emosi
negatif (sedih, marah, takut, gugup, cemas). Orang yang memiliki kecerdasan
emosi yang baik dapat mengetahui dengan pasti apa yang sedang dirasakannya sehingga
ia dapat mengambil tindakan yang tepat. Selain itu, ia pun dapat mengenali
emosi orang lain yang kemudian menimbulkan empati.
Kecerdasan
emosi merupakan suatu hal yang dapat dipelajari dan diubah. Berikut ini beberapa tips untuk
meningkatkan kecerdasan emosi. 1). Kurangi emosi negatif dalam
kehidupan sehari-hari. Cobalah untuk melihat suatu
permasalahan secara lebih objektif. Misalnya jika teman tidak membalas SMS,
jangan langsung berpikiran bahwa ia sedang menghindari anda. Sebaiknya carilah pikiran
alternatif misalnya teman sedang tidak punya pulsa atau masih tidur. 2). Kurangi Perasaan Takut akan Penolakan. Cara
yang efektif untuk mengelola rasa takut akan penolakan adalah dengan membuat
beberapa rencana untuk keadaan yang penting. Misalnya, dalam memilih pekerjaan
anda sebaiknya memiliki plan A, plan B,
dan plan C. Dengan begitu,
anda dapat memiliki pandangan yang lebih optimis untuk masa depan. 3). Ingat teknik XYZ untuk mengekspresikan
emosi! Kadang kala kita begitu susah untuk mengungkapkan apa yang
sesungguhnya kita rasakan. Mungkin juga anda takut bahwa ungkapan emosi anda
akan menyinggung orang lain. Di sisi lain, memendam apa yang dirasakan juga
tidak baik karena suatu waktu kita dapat “meledak”. Solusinya adalah dengan
menggunakan rumus XYZ yaitu:
aku merasa X jika kamu
melakukan Y saat
Misalnya: Aku merasa kecewa
(X) saat kamu terlambat
datang (Y) padahal aku
sudah datang tepat waktu (Z). Nah,
dengan cara ini anda dapat mengungkapkan perasaanmu tanpa membuat orang lain
tersinggung. 4). Hindari Langsung
Berbicara Saat Marah. Saat merasa marah atau kecewa dengan
seseorang, sebelum anda mengatakan atau menanggapi sesuatu sebaiknya anda menarik
nafas panjang sembari menghitung sampai sepuluh. Setelah itu, anda dapat
menanggapi dan bereaksi dengan pikiran yang lebih tenang. 5..Jangan larut dalam penyesalan, ambil
pelajaran. Terkadang tidak semua hal dapat berjalan sesuai
keinginan kita. Kegagalan merupakan hal yang kerap ditemui dalam kehidupan.
Daripada larut dalam penyesalan dan menyalahkan iri sendiri maupun orang lain,
cobalah untuk menanyakan beberapa pertanyaan berikut pada diri anda. “Apa
pelajaran yang bisa aku ambil?” “Bagaimana agar aku bisa mengambil hikmah dari
kejadian ini?” “Hal apa yang penting dilakukan agar diriku bisa berkembang?”.
Dengan beberapa pertanyaan refleksi tersebut, kebijaksanaan diri kita akan
mengobati rasa sesal yang ada.
Pemerintah telah mengimbau agar masyarakat bersiap untuk new normal alias hidup “berdampingan” dengan covid-19 sambil menjalani
aktivitas seperti biasa. Namun, tetap ada batasan-batasannya. Sejak
pandemi covid-19 muncul, hampir semua orang
mengalami kendala untuk menjalani kehidupan normal akibat pembatasan yang perlu
dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona. Namun, dengan usainya pembatasan tersebut,
pemerintah menganjurkan kita untuk mulai melakukan kegiatan seperti biasa,
tentunya sambil mematuhi protokol pencegahan covid-19.
Hal ini mendorong kita untuk lebih
gencar dalam menerapkan langkah pencegahan dasar covid-19, seperti mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer, tidak
menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, menerapkan physical distancing,
serta mengenakan masker dalam setiap aktivitas,
terutama di tempat umum.
Medical
editor SehatQ, dr. Anandika Pawitri mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang
perlu dilakukan saat kita menjalani skenario new normal nanti, seperti: 1). Tetap
melakukan physical distancing, terutama di tempat-tempat ramai 2). Membiasakan
cuci tangan setiap habis menyentuh sesuatu dan jangan hanya saat tangan
terlihat kotor 3). Selalu menggunakan masker, tidak hanya saat sakit atau
beraktivitas di tengah polusi. Masker bahkan harus tetap dipakai bahkan saat
berolahraga di gym atau studio yoga. 4). Wajib membawa hand sanitizer, terutama
jika naik kendaraan umum, sehingga bisa langsung mencuci tangan sesaat setelah
menyentuh sesuatu. 5). Membatasi
aktivitas di luar rumah, meski tempat publik sudah buka Membeli bahan kebutuhan
sekaligus untuk jangka waktu satu minggu.
Kendati kehidupan
dengan new normal telah
dicanangkan oleh pemerintah, bukan berarti virus Corona telah hilang dan tidak
lagi menjadi ancaman. Oleh karena itu, anda tetap harus memperkuat daya tahan tubuh dengan
memerhatikan asupan nutrisi dan cairan, serta menerapkan pola hidup sehat, seperti beristirahat
yang cukup, rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, serta tidak
merokok.
Penting untuk diingat,
jangan memaksakan diri untuk keluar rumah bila sedang tidak sehat, apalagi jika
kamu mengalami gejala covid-19, seperti demam, batuk, sesak napas, pilek,
atau sakit tenggorokan. segera lakukan isolasi mandiri. Dengan begitu,
kamu juga akan melindungi orang lain dari risiko terpapar virus Corona.
Komentar
Posting Komentar